Amerika Serikat Melakukkan Monopoli atas Perang dan Damai
Amerika Serikat Melakukkan Monopoli atas Perang dan Damai |
Dalam konferensi perdamaian yang diikuti oleh pihak negara-negara Arab berhadapan dengan negara Yahudi di Madrid, Washington sudah mulai melakukan monopoli dalam mensponsori pembicaraan perundingan damai. Meski Moskow ikut dalam perundingan namun mereka grogi karena masa lalu Uni Sovietnya.
Dalam perang Ramadhan 1973 (antara Arab dan 'Israel'), Amerika yang mensponsorinya setelah Anwar Sadat memutuskan untuk mengasingkan pakar-pakar Rusia dan mengumumkan bahwa 99 persen permainan politik dikuasai oleh Amerika.
Saat itu ada yang mengatakan, presiden Amerika meminta Pentagon mengirim semua pejabat AS yang bisa terbang ke Tel Aviv setelah hari pertam perang tersebut. Setelah perang itu, kompas militer beralih ke politik dan Amerika menjadi sponsor tunggal dalam perjanjian Cam David dan diteken di taman Gedung Putih dan bukan di PBB.
Sampai kini pun, perundingan perdamaian antara Palestina dan 'Israel' masih menjadi monopoli Amerika. Setelah lawatan bolak balik Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Menlu AS sebelumnya, perundingan itu makin hari terlihat sulit dan menjadi sia-sia.
Perundingan itu sangat kentara murni buatan Amerika. Namun perubahan internasional seperti yang terjadi belakangan mulai menyadarkan pikiran politik Arab bahwa “planet kita” tidak lagi harus menjadi tawanan dari dunia satu kutub.
Kegagalan perundingan 'Israel' – Palestina saat ini seakan mengingatkan kisah penggembela kambing dan srigala. Penggembela pergi dan korban ditinggalkan dimakan srigala.
Meski perundingan sudah gagal dan digelar berkali-kali, itu tetap digelar lagi. Meski sudah ‘pingsan’, perundingan dibangkitkan kembali oleh Amerika untuk masuk dalam incubator. Penyebabnya Cuma satu; monopoli Amerika terhadap perang dan perdamaian yang berpihak dan tidak netral.
(*infopalestine/gerilyadakwah)
Posting Komentar