The True Story from Democrazy Island

Hasil wawancara ku dengan beberapa orang teman dari sebuah wilayah yang sama yang merupakan wilayah hasil penerapan demokrasi.

Tanya: kenapa daerah kalian terkenal dengan korupnya bahkan udah jadi rahasia umum,,,
Jawab: kami kaya minyak,,wajar banyak yang dikorup..apalgi daerah kepulauan..
Tanya: emang g da yang protes??
Jawab: masyarakat pendidikan rendah..yang kuliah cuma sepersekian persen..mana tau mereka hal yang begituan..klo pun ada yang tau,,milih diam
Tanya: koq gitu??
Jawab: emang mau ngapain??klo macam2 cari perkara dengan pemerintah..yang tak berkasus jadi kasus..ntar dibilang pencemaran nama baik..ngomong sembarangan kena santet
Tanya: (walah,,udah korup ada santet pulax,,) klo masyarakat g bisa,,ya kalian la..kan kalian berpendidikan tinggi,,mahasiswa lagi
Jawab: kami g bisa
Tanya: kenapa?
Jawab: ntar g dapat BS (beasiswa,penj) lagi..kan kami semua mahasiswa dapat BS besar..bahkan g da daerah kami yang g dapat
Tanya: (kupikir baek banget bupati kalian kasi BS gede,,dapat semua lagi,,g perlu pake bersaing) klo gitu kan kalian dukung korupsi??soalnya pada tutup mulut
Jawab: mau gimana lagi,,klo g, kita yang rugi..dari pada g dapat sama sekali..

walah,,walah,,pikirku..ternyata betul kata bang napi "kejahatan bukan karena ada niat pelakunya, tapi karena ada kesempatan,,waspadalah,,waspadalah,,"
Demokrasi memberi peluang buat korup,,masih milih demokrasi???
Say No to Democracy, Say Yes to Khilafah....

Anggara Novpria Densi
Posting Komentar

Posting Komentar