Rahasia di Balik Sayuran dan Buah-buahan
SEBAGAI bahan makanan kaya gizi, sayuran dan buah-buahan adalah sumber utama serat mikro yang sangat diperlukan dalam pencernaan manusia. Selain memperlancar gerakan usus (peristaltik), keberadaan serat mikro pun sangat membantu proses metabolism kolesterol dan lemak tubuh lainnya.
Seperti apa prosesnya? Serat makanan akan mengikat garam empedu yang dikeluarkan usus dua belas jari untuk kemudian diserap kembali dalam suatu siklus penyerapan. Garam empedu yang diikat serat dari sayuran dan buah-buahan akan terbuang bersama kotoran (feses). Karena garam empedu –yang berperan penting dalam proses pengolahan dan pengangkutan lemak– berkurang, maka tubuh akan segera melakukan proses pembuatan (sintesis) kembali. Bahan baku pembuatan garam empedu ini diambil dari kolesterol. Dengan demikian, orang yang rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan secara teratur akan memiliki kadar lemak darah yang stabil.
Sebagai informasi, kolesterol, trigliserida, dan asam lemak jenuh yang beredar dalam jaringan pembuluh darah –apabila kadarnya terlalu tinggi– dapat menimbulkan banyak masalah, diantaranya aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah), sumbatan pembuluh darah jantung (koroner), serta stroke, yaitu penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Selain kaya serat, sayuran dan buah-buahan pun berfungsi sebagai sumber protein nabati. Berbagai jenis asam amino yang diperlukan tubuh untuk proses perbaikan dan pembangunan jaringan tubuh didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Bahkan sayuran tertentu seperti wortel, tomat, atau lobak dapat memberikan efek menenangkan pikiran karena mengandung asam amino. Zat ini dapat merangsang proses pembuatan hormon serotonin di sistem syaraf manusia. Serotonin bertugas menghadirkan ketenangan dan kesabaran dalam pikiran manusia.
Beberapa jenis sayuran dan buah, khususnya yang mengandung zat pati cukup tinggi, dapat pula menjadi sumber karbohidrat (sumber tenaga). Labu, jagung, dan kentang adalah contoh sayuran yang sering digunakan sebagai sumber karbohidrat selain beras dan gandum.
Sayuran dan buah pun mengandung aneka vitamin dan mineral yang sangat potensial. Vitamin A, B, C dan E banyak dijumpai dalam sayuran yang sehari-hari kita masak seperti wortel, tomat, brokoli, kecambah, kol, dan kubis. Mineral dan trace element juga banyak dijumpai dalam sayuran dan buah-buahan. Kalium terdapat dalam air kelapa dan alpukat. Sedangkan magnesium, kalsium, selenium, mangan, dan zinc banyak dijumpai dalam beberapa jenis sayuran hijau.
Untuk mengidentifikasi manfaat serta kandungan gizi sayuran dan buah-buahan, kita dapat melihat dari warnanya. Sebab setiap warna menunjukkan sebuah keutamaan. Contoh daging buah semangka yang berwarna merah menyala mengandung senyawa aktif antosianin. Zat ini memiliki kemampuan anti oksidan yang sangat kuat dan bermanfaat bagi kesehatan. Sayur mayur yang memiliki warna hijau daun mencolok merupakan sumber klorofil yang diduga menyumbang ko-enzim Q-10 untuk membantu proses respirasi aerob dalam mitokondria manusia. Semakin banyak klorofil yang kita konsumsi, proses rantai electron di mitokondria pun akan semakin efektif.
Melihat manfaatnya yang luar biasa, sangat bijak jika kita mulai gemar mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Rasulullah Saw pun menganjurkan kita untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik, salah satunya lewat sayur dan buah-buahan. Beliau bersabda, “Berilah makan wanita-wanita hamil (sayuran dan buah-buahan), karena anaknya akan menjadi baik (sehat).”
Dalam konteks ini, beliau pernah menyampaikan bahwa mengkonsumsi kurma azwa sebanyak tujuh butir akan menghindarkan manusia dari pengaruh sihir. Mengapa demikian? Jika kita mengkonsumsi buah (kurma) dalam jumlah dan bilangan yang tepat, kandungan gula buah (fruktosa), glukosa, vitamin, mineral, dan protein yang masuk akan menstimulasi sistem metabolisme tubuh untuk menghasilkan suasana fisika-kimia yang tepat dan kondusif. Dalam keadaan ini, sel-sel tubuh kita akan dapat bertasbih dengan sempurna dan tanpa gangguan. Apabila sel, hormon, dan enzim berada dalam keadaan muthma’innah (tenang), pengaruh negatif akan dapat dimentahkan dan gagal merusak harmoni sistem yang telah tercipta.
[yudhistira adi maulana/islampos/ruqyah bekam center purwakarta/gerilya-dakwah.blogspot.com]
Posting Komentar