Fenomena Pemilu 2014

Fenomena Pemilu 2014
TV ONE :
- 26 Kota dan Kabupaten akan melakukan pemilihan ulang kerena surat suara tertukar.
- 91 TPS di Bekasi dan Depok akan melakukan pemilihan ulang

Berita lain :
  • Caleg Stress di Cirebon mengatakan 'Saya sudah mengeluarkan uang sangat banyak, kenapa saya tidak dipilih? ini bagaimana? (histeris) '
  • Koalisi adalah keharusan

Komentar :
  • Kalau surat suara sudah di coblos dan sudah di hitung, lalu ketahuan bahwa surat suara tertukar, jadi rakyat memilih wakilnya berdasarkan apa? Ini angka yang luar biasa, 91 TPS di dua kota dan 26 kota dan kabupaten. Apakah rakyat memilih kucind di dalam karung dengan mata tertutup dan kondisi malam hari + mati lampu, hingga mereka melakukan 'kesalahan mencoblos' wakilnya?
Sebuah peristiwa yang tidak akan terjadi di dalam ISLAM !
Sahabat tidak pernah memilih pemimpin layaknya memilih kucing di dalam karung.
  • Caleg Gila sudah mulai mewarnai berita di TV Nasional. Mereka kecewa, lantaran modal yang di keluarkan tidak sebanding dengan yang di dapatkan. Mereka mengatakan rugi. Ini adalah bentuk 'perjudian' dimana calon wakil rakyat seperti menabur benih kacang tanah dan berharap emas yang tumbuh. Mereka mengakui rugi, ini bukti bahwa mereka jika terpilih ingin menutupi lobang dan modal yang sudah di keluarkan. Sebuah awal dari perilaku KORUP. Inikah cerminan pemimpin yang di tawarkan Demokrasi?
Sebuah peristiwa yang tidak akan terjadi di dalam ISLAM !
Sahabat memimpin dengan memahami konsekuensinya sebagai perisai, pelindung umat Islam, yang bertanggungjawab dunia dan akhirat.
  • Saat suara tidak melampaui 20% maka akan di adakan sebuah koalisi bagi para partai. Bagi mereka yang ada di barisan awal dengan angka pemilih terbanyak, sekarang sedang mempersiapkan 'KRITERIA' calon wakilnya dari partai lain, sebagaimana JOKOWI saat di wawancarai di Metro TV bahwa dia akan siap berkoalisi dengan siapa saja, tua, muda, pria, wanita, tapi... (masih kata JOKOWI) pembahasan kriteria wakil belum selesai, masih di godok. Kriteria ini tentu akan di buat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan dari partai tersebut, karena kalau tidak buat apa susah-susah merumuskan sebuah kriteria, bukannya sudah bisa di lihat dari sepak terjang di dunia politik dan 'iklan' di TV atau dumay?.
Bagi mereka yang berada di urutan tengah, tentu langkah yang di ambil adalah 'menyesuaikan' sikap pimpinan mereka yang akan maju untuk menuruti 'Kriteria' yang sudah di rumuskan oleh partai di urutan awal. Inilah sebuah gambaran dari 'MELEBURNYA' sebuah ideologi dengan 'kepentingan dan kebutuhan'. Peleburan Ideologi -jika bisa diakatakan demikian, walapun faktanya tentu tidak bisa, paling tidak mereka menyebut demikian- ini adalah sebuah fenomena yang harus di terima oleh partai urutan tengah jika mereka masih ingin 'KUE DEMOKRASI' di senayan. Tentu dan pasti ini akan berlaku untuk semua partai, termasuk juga partai yang 'ngaku' memperjuangkan ISLAM dimana untuk meraih suara dan kekuasaan ini 'berlaku' semua cara tanpa batas, termasuk dangdut dan mengumbar aurat.
  • Jika demikian, kapan rakyat akan terwakili dengan benar?
  • Jika demikian, kapan Anda akan memiliki wakil yang AMANAH?
  • Jika demikian, kenapa Anda masih menyodorkan pemimpin di dalam Demokrasi ini?
  • Jika demikian, apakah benar tujuannya ISLAM?
  • Jika demikian, apakah benar memperjuangkan ISLAM?
Dari mana ISLAM akan terpilih dan di terapkan dengan cara demikian?

Sebuah peristiwa yang tidak akan terjadi di dalam ISLAM !

*KHILAFAH HARGA MATI, SUKA ATAU TIDAK, KAMI AKAN MENGGOYAHKAN GEDUNG PARLEMEN, GEDUNG PUTIH, ISTANA NEGARA, MILITER, RAKYAT, UMAT DISELURUH DUNIA DENGAN IDEOLOGI KAMI, ISLAM YANG AKAN MEMBERI RAHMAT BAGI SELURUH ALAM* []Ibnu Zay Dermawan
Posting Komentar

Posting Komentar