KIP Banyuwangi: Sistem Ekonomi Kapitalis, Menceraiberaikan Kedaulatan Negara

KIP Banyuwangi: Sistem Ekonomi Kapitalis, Menceraiberaikan Kedaulatan Negara
HTI Press. Banyuwangi-Pada hari kamis (29/5) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Banyuwangi menyelenggarakan Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) 1435 H. Kegiatan yang dipadati oleh ribuan peserta ini berlangsung di Gedung Graha Bhakti Sport Center Genteng, Banyuwangi-Jawa Timur. Tema yang diusung ialah Saatnya Khilafah Menggantikan Demokrasi dan Sistem Ekonomi Liberal”

Kegiatan ini disambut oleh Ketua HTI DPD II Banyuwangi, Ustad Muhammad Abdurrafi’, SH. Menyampaikan bahwa Indonesia saat ini semakin terjajah. Negara yang seharusnya menjadi pengurus dan pelayan masyarakat saat ini beralih peran sebagai pelanggeng bercokolnya para kapitalis dengan diterapkannya sistem politik Demokrasi.

Pemateri pertama, Ustad Abdurrahman Saleh, MM menyampaikan materi tentang Demokrasi dari korporasi, oleh korporasi dan untuk korporasi. "Golput bukan diam tapi tidak ingin terlibat dalam sebuah kezaliman besar yang berlangsung dalam sistem Demokrasi" Pungkasnya.

“Sistem ekonomi kapitalis dengan konsep kebebasan kepemilikan atas harta kekayaan, menjadikan negara yang menerapkannya hanya akan menjadi pelaksana kepentingan pemilik modal dan peraturan perundang-undangan dibuat untuk melegalisasi ketamakan para kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis ini hanya akan menjadikan Indonesia terkekang dalam eksploitasi penjajah sepanjang waktu. oleh karena itu, sistem ini sewajarnya akan menghancurkan dan menceraiberaikan kedaulatan negara” papar Ustad Sholahudin Fatih, S.Pd dalam materi kedua kegiatan ini.

Seruan penegakan Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia disampaikan oleh Ustad Drs. Junaidi at-Thoyyibi dalam pidato politiknya. Beliau menegaskan, “Demokrasi Kapitalis telah terbukti nyata kerusakannya ,maka sudah tidak sepatutnya bagi orang yang berfikir dan beriman akan terus menyokong tegaknya sistem Islam di bumi Allah. Maka dari itu, kembalikan aturan hidup kepada pemilik kehidupan, yaitu Allah SWT dengan menerapkan sistem Islam dalam Institusi Negara dalam naungan Khilafah Rasyidah. Tegakkanya Khilafah adalah suatu keniscayaan sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah swt dan dikabarkan oleh Rasulullah saw, serta Kaum kafir barat memandang keberadaan Khilafah adalah ancaman nyata bagi eksistensi mereka.” 

Beliau juga menyampaikan bahwa sangat ironis jika ada umat Islam yang beranggapan bahwa Khilafah itu utopia, ilusi, dan mimpi. “Hizbut Tahrir Indonesia menyeru kepada seluruh umat untuk bersatu bersama berjuang menegakkan Syariah dan Khilafah” tegasnya.

Suasana kegiatan bertambah meriah dengan teriakan ‘Indonesia milik Allah’. Apalagi di detik-detik akhir acara peserta mengangkat tangan dan meneriakkan kata ‘Khilafah’ berulang kali. [] MI Jember Raya/GerilyaDakwah
Posting Komentar

Posting Komentar